JURNAL WALENNAE
Walennae’s name was taken from the oldest river, archaeologically, which had flowed most of ancient life even today in South Sulawesi.
Walennae Journal is published by Balai Arkeologi Sulawesi Selatan as a way of publication and information on research results in the archaeology and related sciences. This journal is intended for the development of science as a reference that can be accessed by researchers, students, and the general public.
Articles
11 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 2 (2000)"
:
11 Documents
clear
POTENSI GUA DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DAN PROSPEK WISATA MINAT KHUSUS
E.A. Kosasih
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4773.875 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.105
Tulisan ini secara umum memberikan pemahaman tentang nilai penting gua dalam penelitian arkeologi dan potensi wisata yang terkandung di dalamnya. Dari sudut pandang arkeologi gua menyimpan berbagai data penting bagi studi terhadap kondisi masa lalu, seperti lukisan dinding (rock art), endapan-endapan sisa makanan, dan kondisi statigrafi yang sebagian besar masih terjaga dengan sangat baik. Selain itu prospek wisata yang di tawarkan oleh gua-gua yang masih bersifat alami juga tidak kalah menarik untuk di publikasikan kepada masyarakat luas. Melihat berbagai nilai penting yang dimiliki oleh gua-gua tersebut maka perlu dilakukan suatu pengelolaan untuk menjamin keberlangsungan gua-gua beserta potensi yang ada di dalamnya.
NASIONALISME DAN PELESTARIAN BUDAYA
Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3869.602 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.104
Tulisan ini memberikan gambaran tentang kondisi Arkeologi di Indonesia, dimana arkeologi Indonesia berada dalam keadaan yang sehat untuk mengalami berbagai perubahan, meskipun terus menghadapi berbagai tantangan dan aneka kepentingan. Pemerintah benar-benar mengerti bahwa tinggalan arkeologi di hargai wisatawan, menjadi sumber pendapatan Negara, tinggalan-tinggalan yang di angkat, dirawat dan di restorasi semakin banyak dilakukan di negeri in. mahasiswa juga terus menuntut ilmu, mengkader diri, mempersiapkan diri untuk menggantikan generasi arkeolog sekarang, dan dan media masa yang selalu tertarik menyampaikan temuan-temuan signifikan. Dengan begini, arkeologi menjadi bagian penting dari kebudayaan Indonesia itu sendiri.
TINJAUAN ETNOARKEOLOGI BENTUK-BENTUK PENGUBURAN DI TANA TORAJA
Akin Duli
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2210.525 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.100
Tulisan ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang bentuk-bentuk penguburan masyarakat Toraja. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode wawancara dan observasi yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk kubur masyarakat Toraja sangat dipengaruhi sistem kepercayaan, stratifikasi sosial, lingkungan, perkembangan jaman, dan pengaruh annasir luar, seperti agama Kristen dan Islam.
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ARKEOLOGI DAN LINGKUNGANNYA
Baharuddin Nurkin
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1111.891 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.106
Sumber daya arkeologi adalah sumber daya budaya yang harus di lindungi dan dipelihara agar tidak mengalami kerusakan. Tulisan ini memberikan sebuah pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya arkeologi yang berkelanjutan. Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya arkeologi bersifat sangat rapuh dan tidak dapat di perbaharui, maka dari itu diperlukan sebuah upaya pengelolaan yang tepat agar dalam pemanfaatannya bisa menjamin keberlangsungan sumber daya arkeologi itu sendiri. Proses pembangunan di sebuah daerah dan pemanfatan sumber daya arekeologi sebagai objek wisata merupakan ancaman lanhgsung terhadap keberadaan dari tinggalan arkelogi tersebut. Oleh karna itu, dibutuhkan upaya pengelolaan yang dimulai dari penelitian arkeologi hingga pelibatan masyarakat untuk membuat sebuah solusi terhadap berbagai kepentingan yang ada.
PENGARUH TRADISI DAN SIMBOL MEGALITIK PADA MAKAM KUNA ISLAM DI SULAWESI SELATAN
Danang Wahju Utomo
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4075.547 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.101
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang unsur-unsur taradisi megalitik dan arti simboliknya yang tertuang dalam bentuk pahatan pada makam-makam kuno islam di Sulawesi Selatan, serta untuk mencari gambaran mengenai pengaruh tradisi megalitik pada bentuk-bentuk makam kuno islam di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode obserfasi dan metode pustaka yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari tradisi megalitik pada makam islam di Sulawesi Selatan atau dengan kata lain telah terjadi akulturasi budaya lokal dengan kebudayaan besar islam, khususnya di Sulasesi Selatan.
WAWASAN ANALISA NASKAH LONTARAK UNTUK KEPENTINGAN ARKEOLOGI
M. Irfan Mahmud;
Nugroho Nur Susanto
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2731.653 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.107
Tulisan ini merupakan sebuah penjabaran tentang metode analisa naskah lontarak, untuk membantu kepentingan penelitian arkeologi. Nasakah atu teks-teks lama merupakan sebuah data penting dalam penelitian arkeologi oleh sebab itu, dibutuhkan suatu teknik analisis yang tepat untuk bisa memperoleh informasi yang di butuhkan oleh arkeolog dalam memecahkan masalah-masalah penelitian yang mereka ajukan. Arkeologi dalam penelitian naskah mempunyai tiga tendensi keilmuan khusus yang membedakannya dengan tujuan studi filologi yaitu tendensi asrkeolinguistik, tendensi referensial dan tendensi rekonstruksional.
VARIASI TIPE NISAN WAJO SULAWESI SELATAN
nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3016.633 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.102
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang tipe nisan yang ada pada kompleks makam islam di Kabupaten Wajo. Berdasarkan hasil observasi dan klasifikasi yang dilakukan, diketahui bahwa tipe nisan pada beberapa kompleks makam di kabupaten Wajo memiliki persamaan dengan tipe nisan pada kompleks makam islam yang ditemukan umumnya di Sulawesi selatan, yaitu di dominasi oleh nisan tipe silindrik dan nisan tipe pipih, namun terdapat beberapa tipe nisan khas Wajo seperti tipe cerobong asap, meriam kuna dan tipe bundar (berbentuk seperti buah labu).
POLA FORMULA DALAM TOLOQ RUMPAQNA BONE
Andi Muhammad Akhmar
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2032.758 KB)
|
DOI: 10.24832/wln.v3i2.108
Tulisan ini mengangkat Toloq Rumpakna Bone, sebuah sastra bugis yang ditulis sekitar awal abad ke-20. Karya sastra ini berupa manuskrip yang ditulis oleh I Mallaq Arung Manajeng dan memuat kisah peperangan anta kerajaan bone dengan hindia Belanda pada tahun 1905. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menetapkan teks suntingan Toloq Rumpakna Bone dan telaah pola formula. Berdasarkan telaah pola formula, maka formula dalam Tolok Rumpakna Bone dapat dikategorikan dalam formula satu baris dan setengah baris.